Sulap Serabut Kelapa Menjadi Kokedama yang Unik dan Menarik

By Dinas Kominfo Kab. Kediri15 Sep 2020, 16:15:25 WIB Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan
Sulap Serabut Kelapa Menjadi Kokedama yang Unik dan Menarik

Melihat tak terpakainya serabut kelapa yang berserakan di sekitar rumah, Arba'i, seorang warga Dusun Senowo, Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri mengubahnya menjadi media tanam bunga hias yang unik dan menarik. Hampir dua tahun ia menekuni tanaman hias dan kini berinovasi membuat model Kokedama yang lebih murah dan efisien.

Kerajinan media tanam ini memang belum familiar di kalangan masyarakat. Kokedama berasal dari kata Jepang yaitu "koke" yang artinya lumut dan "dama" yang artinya bola. Media tanam berbentuk bola dari bulatan lumut hijau. Sehingga nampak bulat hijau indah di sekelilingnya.

Arbai mengatakan, di negeri asalnya bahan dasar kokedama berupa lumut, namun di Indonesia disesuaikan dengan potensi lokal berupa cocopeat atau serabut kelapa yang dihancurkan. Cara budidaya anggrek kokedama berbeda dengan yang menggunakan pot konvensional.

"Kalau konvensional itu di pot, atau di pakis balok. Tetapi kalau Kokedama tetap menggunakan media arang juga, tapi dilapisi dengan cocopeat," katanya.

Ia menjelaskan cara penanaman anggrek kokedama, mula-mula bagian akar ditali dengan arang kayu menggunakan tali. Kemudian ditutup dengan cocopeat dan dibentuk bulatan bola. Kemudian bagian luarnya dilapisi dengan serabut kasar kulit kelapa, dan terakhir dihiasi dengan rajutan benang.

Arbai juga mengungkapkan keuntungan bertanam dengan kokedama yaitu lebih praktis dalam pembuatannya, lebih mudah perawatannya, serta terlihat lebih indah. Apabila dijualbelikan secara online, pengiriman lebih mudah karena bentuknya yang bulat.

"Keuntungan lainnya biaya pembuatan relatif murah, karena kita menggunakan limbah serabut kelapa," lanjutnya.

Selain itu juga lebih mudah mengetahui kapan saatnya tanaman disiram yaitu ditunjukkan dengan ciri kokedama apabila diangkat terasa ringan. Cara penyiramannya cukup mudah, cukup dicelup ke dalam air sekitar 10 detik sampai air membasahi seluruh permukaan kokedama.

Saat ini per karung cocopeat dijual dengan harga Rp. 25.000, dengan berat kisaran 40 kg, bisa digunakan untuk 20-30 cocopeat. Sedangkan untuk serabut kasarnya juga didapat dengan harga terjangkau, satu kantong plastik seharga Rp 5.000 bisa untuk 20 Kokodema.

Media tanam anggrek ini baru diuji coba sekitar satu setengah tahun lebih dan perkembangannya cukup bagus. Untuk pemasaran, kokedama sudah dikirim ke berbagai kota antara lain Surabaya, Sidoarjo, Ngawi, Jember, Jakarta dan Papua.

"Selain bunga anggrek, Kokodema juga bisa dibuat media tanam bunga lainnya seperti kaktus dan sansivera, dan hasilnya sama dengan yang dibudidayakan secara konvensional. Hanya saja yang membedakan media tanam dan perawatannya lebih mudah, kemudian tampilannya ebih menarik," pungkasnya. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox