
- Mas Bupati Bangga dengan Produk Lokal Kab Kediri
- Dinsos Kabupaten Kediri Gelar Bimtek SIKS-NG kepada Tenaga IT Desa
- Poklahsar Ikuti Pelatihan Evaluasi Usaha dan Teknik Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan
- ASN dan Pelayan Publik di Kabupaten Kediri Jalani Vaksinasi Covid-19
- Dandim 0809 Kediri Cek PPKM Pare dan Gampengrejo
- Padat Karya Salah Satu Cara Pemerintah Tekan Pengangguran
- Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0809 Kediri Bersama Dipertabun Tanam Padi di Persawahan Bengkok Badas
- 2444 Vial Vaksin Covid-19 Tahap Kedua Tiba di Kabupaten Kediri
- DD dan ADD Naik, Salah Satunya untuk Prioritas Penanganan Covid-19
- Dinilai Efektif Tekan Covid 19, PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 8 Maret 2021
Sekelompok Warga Lereng Kelud Kediri Dirikan Kedai Kopi
Berita Terkait
- 1800 Peserta Bakal Ikuti Kediri Half Marathon0
- Tyson Peringatkan Rapper 50 Cent untuk Diam0
- Zeelenberg: Lorenzo Akan Bangkit melawan di Brno0
- Hukuman Ganda Korea Diperingan, Greysia/Meiliana Tunggu Nasib0
- Duel Swiss di Semifinal Cincinnati Masters0
- Max Biaggi Bantah ke Ducati Musim Depan0
- La Nyalla Kembalikan Riedl Jadi Pelatih Timnas0
Berita Populer
- PERATURAN BUPATI KEDIRI NO 44 TAHUN 2020
- SKD CPNS Kab Kediri Usai Digelar
- Satlantas Polres Kediri Menggelar Apel Operasi Zebra Semeru 2020
- Pemkab Kediri Hibahkan Tanah ke Kejaksaan Negeri Kab. Kediri
- Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri
- KPU Kab. Kediri Tetapkan DPT Untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2020
- SKB Hari Kedua Berjalan Aman dan Lancar
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- 5.613 Warga Kabupaten Kediri Terima BST Tahap VII dari Kemensos
- Diknas Kabupaten Kediri Sosialisasi Asesmen Nasional
.jpg)
Semakin meningkatnya respon publik terhadap 'Kopi Kelud' membuat Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lamor Kelud binaan LAZ Al Azhar mendirikan Kedai Kopi.
Erupsi Gunung Kelud tahun 2014 silam tidak membuat masyarakat patah semangat, dibantu dengan binaan dari Lembaga Amil Zakat Al Azhar, masyarakat memanfaatkan lahan subur di sekitar lereng Gunung Kelud dengan bertani kopi.
KSM Lamor Kelud dan LAZ Al Azhar membangun Kedai Lamor Coffe ini juga sebagai jalan untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas anggota kelompok dan menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat sekitar lereng Gunung Kelud.
Kedai Lamor Coffee diresmikan oleh Direktur LAZ Al Azhar saat itu Agus Nafi, pada 9 November 2019 lalu. Daya tarik dari Kedai Lamor Coffee ini adalah cita rasa kopi dan konsep kedai yang unik.
Di akhir pekan, Kedai Lamor Coffee ramai didatangi pengunjung. Dengan lokasi yang berada di lereng Gunung Kelud, tentu memberikan rasa nyaman tersendiri dan membuat pengunjung betah berlama-lama.
Dhobit, Dasamas (Dai Sahabat Masyarakat) LAZ Al Azhar yang ditugaskan untuk mendampingi masyarakat di Desa Puncu mengatakan, banyak pengunjung dari luar kota seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang yang datang ke Kedai Lamor Coffee untuk merasakan sensasi nikmatnya Kopi Kelud.
"Menu andalan di kedai kami tentunya Kopi Kelud dengan dua varian rasa primadona yaitu robusta dan liberika. Kami juga menyediakan makanan khas tradisional sebagai pendamping kopi saat bersantai seperti, kacang rebus, jagung bakar dan berbagai macam jus buah," katanya.
Pada 27 Desember 2020 lalu, Kedai Kopi Laharpang yang lagi hits di Jawa Timur, kedatangan tamu istimewa. Ialah KH Adrian Mafatihullah Kariem, Pengasuh Pondok Pesantren La Tansa yang jauh-jauh dari Banten berkunjung bersama 35 keluarga La Tansa lainnya.
Saat menikmati pesona eduwisata Kopi Laharpang ini, KH. Adrian mengaku sangat terkesan. Lewat program pemberdayaan berbasis dana ziswaf, desa yang dulu luluh lantak karena erupsi, kini warganya mampu bangkit dan semakin maju dan sejahtera.
"Terima kasih untuk rombongan keluarga Ponpes La Tansa, semoga hasil dari kunjungan ini bisa menginspirasi, dan nanti bisa mengunjungi juga desa-desa binaan LAZ Al Azhar lainnya yang gak kalah keren," ucapnya.
Masyarakat di sekitar Kedai Lamor Coffee berharap, ke depannya, kopi kelud yang diproduksi mereka bisa semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan bisa mendunia. Supaya bisa meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dulunya korban erupsi gunung berapi. (*)
