Peringati Hari Batik Nasional, UMKM Batik Lochatara produksi dari Bahan Alam Non kimia

By Dinas Kominfo Kab. Kediri01 Okt 2020, 12:30:48 WIB UMKM, Koperasi dan Perdagangan
Peringati Hari Batik Nasional, UMKM Batik Lochatara produksi dari Bahan Alam Non kimia

Dengan mengambil tema Batik kembali ke alam, UMKM Batik Lochatara yang beralamat di Jalan Kenanga Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, berinovasi membuat motif yang menarik dan indah dengan menggunakan bahan alam pada peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. Beberapa bahan alam tersebut antara lain, Akar Mengkudu, Daun Jati, Secang dan juga Batang Mahoni.

Penggunaan bahan pewarna alam, ditahun 2020 paling banyak di cari oleh masyarakat, selain warna dihasilkan lebih lembut dan soft, bahan bahan tersebut juga mudah didapatkan dan lebih murah, jika dibandingkan dengan menggunakan pewarna sintetis atau kimia.

Menurut Hery Setiawan pemilik Galery Batik Lochatara, penggunaan bahan dasar yang berasal dari alam sudah di aplikasikan di beberapa motif Batik Lochatara yang bertemakan Alam Khadiri seperti Batik Mangga Podang, Batik Simpang Lima Gumul dan Batik Kesenian Jaranan. Hal tersebut dilakukan untuk memperkenalkan potensi daerah agar masyarakat luas mengetahui keunikan Kabupaten Kediri.

"Kita membuat motif motif yang ada di area Kabupaten Kediri seperti kekayaan alam ataupun budaya yang ada karena memang saat ini yang lagi booming batik dengan pewarna alam," ucap Hery. 

Selain itu, penggunaan bahan alam meskipun lebih rumit dibandingkan dengan bahan sintetis kimia, namun warna yang dihasilkan bisa lebih pekat dan terlihat natural, "Dari segi kualitas alam dan kimia, keduanya pengerjaan hampir sama, cuma warna alam tidak bisa secerah menggunakan bahan kimia," imbuh hery.

Untuk harga jual batik dari bahan alam tidak jauh berbeda dengan harga jual batik dari bahan sintesis yakni dikisaran Rp 150.000 hingga Rp 400.000, tergantung tingkat kerumitan motif serta tingkat kepekatan warna yang diminta konsumen. Untuk waktu pengerjaan Batik Cap Bahan Alam, membutuhkan waktu hingga 2 hari, sedangkan Batik Sintetis hanya sehari.

Selain membuat motif Mangga Podang, Jaranan dan juga SLG, dalam waktu dekat UMKM Batik Lochatara akan melaunching Batik yang belum pernah di buat oleh UMKM batik lainnya. "Yang terbaru dengan motif Bumi Kadhiri dengan penambahan gambar Gunung Kelud berasap akan kita launching dalam waktu dekat." Tutup Hery sambil tersenyum.

Sementara itu salah seorang pecinta batik, Mohammad Aji Dari Desa Pagu Kecamatan Wates mengatakan, jika batik dengan pewarna alam motif yang dihasilkan lebih kalem, sehingga bisa dipakai untuk semua umur. "Sepintas jika dilihat tidak ada perbedaan yang mencolok dengan batik pewarna sintetis pada umumnya, namun jika di cermati, warna yang dihasilkan beda dengan tingkat kepekatan lebih tajam," ucap Aji.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox