- Las Titik/Las Pen Buatan Efendi Ari, Optimis Raih Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Timur
- Gerakan Pangan Murah Guna Stabilkan Harga Kebutuhan Bahan Pokok Menjelang Lebaran
- Gelar Rembuk Stunting, Pemerintah Kabupaten Kediri Targetkan Zero Stunting
- Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Bersama Wakil Bupati Hadiri Pondok Ramadhan Hari Ke-3 di Gedung Bagawanta Bhari
- Beras dan Telur Kebutuhan Pokok Yang Diburu Warga
- Pembukaan Festival Budaya Kuno Kini Sukses Digelar
- Ramadhan Berbagi, Berfikir Mencetak Generasi Muda Yang Lebih Baik Lagi
- Gelar Nobar, Mas Dhito Berharap Persik Bisa Terobos Championship Series
- Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
- Guna Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkab Kediri Gelar Gerakan Pasar Murah
Dua Tahun Jadi Bupati, Mas Dhito Dinilai Berhasil Majukan Kebudayaan Kediri
Kediri - Selama menjabat dua tahun, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dinilai berhasil membuka lebar kran seni dan budaya Kabupaten Kediri.
Tak sekadar membuka kran, aliran Budaya dan seni dewasa ini juga dinilai mengalir deras dengan berbagai terobosan baru yang dilakukan oleh bupati muda yang sering disapa Mas Dhito itu.
Paling baru, Mas Dhito mengeluarkan Surat Edaran Bupati yang mewajibkan ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk mengenakan pakaian khas Wdihan Kadiri dan Ken Kadiri di Kamis minggu pertama setiap bulannya.
Sebagaimana diketahui pakaian khas itu telah dirilis Mas Dhito setahun lalu saat HUT Kabupaten Kediri ke-1218. Pakaian tersebut dirilisnya usai melalui proses kajian yang dilakukan oleh kalangan akademisi, arkeolog, desainer dan pembatik, budayawan, maupun tim internal dari Pemkab Kediri.
Pemerhati budaya Kediri, Imam Mubarok berpendapat langkah-langkah yang dilakukan oleh Mas Dhito dalam pengembangan kebudayaan di wilayahnya terbilang cepat dan merata.
“Mas Dhito mampu mengangkat, memberdayakan, dan bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama memajukan kebudayaan di Kediri. Peluang-peluang (kebudayaan) telah di berikan, ruang-ruang di berikan” ungkapnya, Minggu (26/2/2023).
Kelanggengan seni budaya di Bumi Panjalu ini juga tergambar jelas dengan upaya pematenan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) 4 produk budaya asli daerah tersebut.
Produk kebudayaan yang dimaksud adalah Jaranan Jowo, Wayang Krucil, Tiban, serta Tiwul. Dari pematenan itu dipastikan keempatnya menjadi milik Kabupaten Kediri.
Dari bidang purbakala, suami Eriani Annisa Hanindhito itu mendorong percepatan dalam proses ekskavasi Situs Adan-adan, Kecamatan Gurah.
Hasilnya, pihaknya mengambil kebijakan untuk tetap menampilkan beberapa item hasil ekskavasi untuk keperluan edukasi hingga wisata kebudayaan berbasis desa wisata budaya.
Disinyalir situs tersebut luasnya melebihi Candi Borobudur karena terindikasi melintasi 3 desa yakni Desa Adan-Adan, Semanding serta Gayam, Kecamatan Gurah.
“Ini bentuk komitmen Mas Dhito dalam kemajuan kebudayaan di Kabupaten Kediri. Diharapkan desa-desa dapat menjemput bola dengan melakukan berbagai kegiatan seperti edukasi hingga desa wisata budaya,” terang Kepala Bidang Sejarah Dan Purbakala Dinas Pariwisata san Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priyatno.
Eko menambahkan, dewasa ini Pemerintah Kabupaten Kediri juga telah menyelesaikan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Hal ini juga dibenarkan Imam Mubarok, menurutnya PPKD ini sangat penting demi kemajuan kebudayaan di Kabupaten Kediri.
“Bagaimana Mas Dhito juga mampu melakukan PPKD, yang barusan Pemkab Kediri menyelesaikannya. itu amanat undang-undang,” tegasnya.
Diharapkan, dengan terselesaikannya PPKD ini dapat memberikan imbas langsung pada masyarakat.
Kemajuan dan potensi kebudayaan di Kabupaten Kediri ini juga diakui seniman sekaligus budayawan, Butet Kartaredjasa saat mengisi Focus Group Discussion (FGD) di Sendang Tirto Kamandanu pada Agustus 2022 lalu.
Butet menyebutkan Kediri memiliki harta karun yang juga harta karunnya Indonesia. Dari risetnya, didapat jejak sejarah bahwa pertama kali merah putih dikibarkan di Kediri oleh Jayakatwang. Puncaknya ada di cerita Panji yang juga dikembangkan di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand.
"Jadi ibu kota cerita-cerita tentang Panji itu di sini, puncak kebudayaan yang tidak hanya mempengaruhi Indonesia, tapi mempengaruhi ASIA, " tegas Butet.
Berita Terkait
- Sinergi Bangun Kediri Sehat, Dinkes Kabupaten Kediri Buka Pelayanan Kesehatan Gratis
- Pemkab Kediri Tingkatkan Literasi, Mobil Disdik Kini Dilengkapi dengan Buku Bacaan
- Gelar Lomba Penyuluhan, Mbak Chica Minta TP PKK Desa Aktif Sosialisasikan Program Pemkab
- Pemkab Kediri Pastikan Warga Terdampak TPA Sekoto Tercover Jaminan Kesehatan
- Bermain Adalah Belajar, Berkreasi Ciptakan Karya Seni untuk Menggali Potensi Diri
- Mulai Ajaran Baru 2023, Semua Satuan Pendidikan di Kabupaten Kediri Terapkan Kurikulum Merdeka
- Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kediri Turunkan DTKS
- Yuk Makan Ikan, Wujudkan Kediri Cerdas Bebas Stunting
- Peringati HPSN, Mas Dhito Dorong Pengelolaan Sampah
- Kabupaten Kediri Menuju Keterbukaan Informasi Publik
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article