Dinkes Kabupaten Kediri Langkah Cepat Atasi Chikungunya

By Dinas Kominfo Kab. Kediri02 Feb 2021, 12:05:02 WIB Kesehatan, Sosial dan Lingkungan Hidup
Dinkes Kabupaten Kediri Langkah Cepat Atasi Chikungunya

Tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2020 hingga memasuki awal tahun ini menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kabupaten Kediri. Pasalnya, Dinas Kesehatan setempat menemukan ratusan kasus serangan penyakit Chikungunya yang hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono mengungkapkan, musim penghujan seperti saat ini sangat berpotensi menciptakan tempat perindukan nyamuk. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk terus waspada karena curah hujan diprediksi masih terjadi hingga bulan Maret mendatang

"Masih berpotensi, selama masih ada curah hujan seperti ini. Makanya mari galakkan kembali program 3M Plus. Kita ajak bersama-sama untuk membangun kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Melihat sekeliling apa ada penimbunan air, adakah kalengterbuka yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk," kata dr. Bambang.

Dinkes menemukan sejumlah kasus Chikungunya dan DBD. Pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dengan cara pengasapan atau fogging. Langkah tersebut dimulai dari pendataan yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas dalam satu Rukun Tetangga (RT). Kemudian ditindaklanjuti oleh Bagian Pencegahan dan Penularan Penyakit dengan melakukan fogging.

Bambang mengungkapkan, perilaku hidup masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan hidup bersih menjadi faktor utama munculnya kasus Chikungunya. Selain itu, pihaknya menyadari adanya prioritas penanganan karena wabah penyakit Covid-19. Namun demikian,Dinkeslangsung mengambil langkah cepat untuk mengatasi terjadinya serangan penyakit Chikungunya maupun DBD.

Masih kata Bambang, dalam situasi saat ini peran juru pemantau jentik (jumatik) sangat vital. Untuk itu, dirinya meminta agar jumantik tetap aktif dalam setiap pengelolaanprogram di Puskesmas. Dinkes sendiri melakukan terobosan berupa kegiatan Jambore Jumantik agar mereka lebih pro aktif.

Data dari Dinkes menyebutkan, sepanjang tahun 2020 terdapat 355 kasus serangan penyakit Chikungunya. Dari jumlah tersebut, serangan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2020 sebanyak 249 kasus. Sedangkan pada bulan Januari 2021 ini sudah ditemukan sebanyak 51 kasus. Adapun daerah yang paling tinggi terjadi serangan pada lima kecamatan yakni, Gampengrejo, Wates, Pare, Plosoklaten dan Banyakan.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox