
- Mas Bupati Bangga dengan Produk Lokal Kab Kediri
- Dinsos Kabupaten Kediri Gelar Bimtek SIKS-NG kepada Tenaga IT Desa
- Poklahsar Ikuti Pelatihan Evaluasi Usaha dan Teknik Pemasaran Hasil Kelautan dan Perikanan
- ASN dan Pelayan Publik di Kabupaten Kediri Jalani Vaksinasi Covid-19
- Dandim 0809 Kediri Cek PPKM Pare dan Gampengrejo
- Padat Karya Salah Satu Cara Pemerintah Tekan Pengangguran
- Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0809 Kediri Bersama Dipertabun Tanam Padi di Persawahan Bengkok Badas
- 2444 Vial Vaksin Covid-19 Tahap Kedua Tiba di Kabupaten Kediri
- DD dan ADD Naik, Salah Satunya untuk Prioritas Penanganan Covid-19
- Dinilai Efektif Tekan Covid 19, PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 8 Maret 2021
Cegah Penyakit Tetelo, DKPP Bantu 225 Ribu Vaksin ND
Berita Terkait
- Komunitas Wilis Lestari Kediri Tanam Ratusan Pohon di Sekitar Sumber Air Kajar0
- Pemkab Kediri Siapkan RS Darurat Covid-190
- Bambu Melimpah Disulap Menjadi Aneka Kerajinan Anyaman dan Mebeler0
- Pemkab Kediri Berlakukan PPKM, Berharap Mampu Mengurangi Risiko Penularan Covid-190
- Desa Blimbing Kediri Bangun Agrowisata Bukit Duraemont0
- Wagub JatimTinjau Pusat Oleh-Oleh di Mengkreng0
- DKPP Kembali Fasilitasi Petani Dapatkan Sertifikasi Prima 30
- Dinkes Kabupaten Kediri Buka Rekrutmen Nakes, Untuk Mengisi RS Rujukan Baru Covid-190
- 10.662 KPM dari 8 Kecamatan di Kabupaten Kediri terima BST Kemensos Tahap X0
- BPBD Lakukan Dropping Air Bertahap Untuk Warga Kesulitan Air Bersih0
Berita Populer
- PERATURAN BUPATI KEDIRI NO 44 TAHUN 2020
- SKD CPNS Kab Kediri Usai Digelar
- Satlantas Polres Kediri Menggelar Apel Operasi Zebra Semeru 2020
- Pemkab Kediri Hibahkan Tanah ke Kejaksaan Negeri Kab. Kediri
- Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri
- KPU Kab. Kediri Tetapkan DPT Untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2020
- SKB Hari Kedua Berjalan Aman dan Lancar
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- 5.613 Warga Kabupaten Kediri Terima BST Tahap VII dari Kemensos
- Diknas Kabupaten Kediri Sosialisasi Asesmen Nasional

Untuk mencegah merebaknya penyakit ND (Newcastle Desease) atau tetelo pada unggas, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) memberikan pelayanan kesehatan hewan melalui program vaksinasi. DKPP mendistribusikan 225 ribu dosis vaksin ND ke delapan tempat kelompok peternak.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih melalui Tri Wahyuningsih, selaku Kasi Penyidikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan mengatakan, sebanyak 225 ribu dosis vaksin ND yang diditribusikan kepada peternak merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Selain pemberian vaksin, pihaknya juga melakukan pengambilan sample darah pada unggas untuk mengetahui titer antibodi hewan setelah divaksin.
"Usulannya sebanyak 36.317 dosis. Kemudian direalisasi sebanyak 225 ribu dosis. Jumlah yang kami usulkan tersebut sesuai data permintaan dari peternak yang tergabung dalam kelompok peternak," kata Tri Wahyuningsih.
Bantuan vaksin ND langsung didistribusikan kepada para peternak melalui kelompok. Ada delapan titik yang disasa, antara lain, Kelompok Peternak Unggas Satwa Mandiri Ringinrejo, Satwa Sejahtera Ringinrejo, Komunitas Peternak Unggas di Canggu dan Badas. Selanjutnya, Komunitas Peternak Unggas di Desa Sempu dan Margourip Kecamatan Ngancar, Desa Purwodari dan Kranggan di Kecamatan Kras serta Desa Selosari di Kecamatan Kandat.
"Setiap kelompok terdiri dari 35 hingga 40 peternak. Karena jumlahnya memang terbatas, maka tidak semua dapat. Tetapi dengan sistem giliran. Vaksin kami serahkan ke kelompok ternak, terus mereka yang membagikan," imbuh Tri Wahyuningsih.
Vaksinasi ND menyasar hewan unggas jenis ayam petelur. Alasannya karena masa hidupnya yang lebih panjang hingga 2 tahun. Sementara masa kekebalan unggas setelah divaksin berlangsung hingga 6 bulan. Selain memberikan vaksin ND, Tim DKPP juga menyerahkan disinfektan dan obat lalat cair kepada para peternak. Gunanya untuk mensterilkan kandang dan mengusir lalat.
Untuk diketahui, penyakit tetelo pada unggas disebabkan oleh virus ND. Di kalangan peternak Kabupaten Kediri dan sekitarnya penyakit ini lebih dikenal dengan istilah 'aratan'. Penyakit ND memiliki tingkat kematian tinggi. Sementara Indonesia kategori endemik terhadap penyakit ND ini.
"Tingkat kerugian secara ekonomi akibat penyakit ini sangat tinggi karena kematiannya tinggi. Dan apabila unggas sudah terjangkit, sulit untuk disembuhkan. Makanya, kami membantu peternak untuk memperoleh vaksin ND, selain mereka memang sudah melakukan vaksinasi secara mandiri terhadap hewan ternaknya," jelas Tri Wahyuningsih.
Pihak DKPP megimbau peternak untuk melakukan sterilisasi kandang, apabila hewan ternaknya terjangkiti penyakit ND/tetelo. Selain dibersihkan dengan air sabun dan disemprot cairan disinfektan, kandang harus dikeringkan selama kurang lebih 2 minggu, sebelum diisi kembali. Selain itu, unggas yang mati akibat terpapar virus ND diimbau agar tidak dikonsumsi atau juga dijadikan pakan ikan lele. (*)
