- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
BPBD Siapkan Dropping Air Bersih Atasi Kemarau Panjang
Sejak dua bulan terakhir ini, Kabupaten Kediri mulai memasuki musim kemarau. Sejumlah kecamatan akan menghadapi ancaman krisis air bersih maupun kebakaran lahan. Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah menyiapkan rencana untuk dropping air kepada warga di wilayah tersebut.
Menurut Saifudin Zuhri, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kediri, terdapat 5 kecamatan yang paling merasakan dampak dari kekeringan ini. Meskipun terancam kekurangan air bersih akibat musim kemarau atau faktor alam, namun kategorinya masih dalam level standard atau sedang.
"Lima kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Semen, Kecamatan Puncu, Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Tarokan," ucap Zuhri, (17/9/20).
Sebagai upaya antisipasi terjadinya kekeringan, Pemerintah Kabupaten Kediri akan membangun sejumlah sumur dengan kedalaman yang bervariatif. Selain itu bantuan dropping air bersih akan terus dilakukan ke sejumlah titik yang menjadi langganan kekurangan pasokan air bersih.
"Untuk tahun anggaran 2020, pengajuan untuk program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas ) telah disetujui dan semoga program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat untuk penyediaan air bersih," tutur Zuhri.
Selain mendapat ancaman kekurangan air bersih, beberapa wilayah di Kabupaten Kediri juga mengalami ancaman kebakaran lahan. Saat ini prioritas utama dari tim adalah lahan yang berada di lereng Gunung Wilis, utamanya sebelah utara. Untuk itu tim BPBD saat ini sudah mulai terjun ke masyarakat untuk melakukan sosialiasi pencegahan bencana alam tak terduga agar jika terjadi bencana masyarakat dapat melakukan antisipasi lebih dini.
"Tim BPBD jauh-jauh hari selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama yang masuk dalam peta kerawanan bencana. Dengan cara pendekatan personal langkah ini diharapkan efektif menyampaikan segala informasi agar dapat diterapkan oleh masyarakat,"pungkasnya. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- 2 Unit PCR Kabupaten Kediri Siap Beroperasi
- Pemkab Kediri Miliki Alat Penerima Peringatan Gempa Bumi dan Tsunami
- 7.489 Warga Kabupaten Kediri Terima BST Tahap Dua
- Sholat Idul Fitri Dilaksanakan di Rumah Bersama Keluarga
- Patgab Ketua Dewan dan Kajari di Mengkreng
- Patroli Gabungan Forkopimda Antisipasi Mudik Hari Raya Idul Fitri
- 3.369 Warga Kecamatan Ngadiluwih Tersenyum Lega
- Langkah GTPP Covid-19 Kab. Kediri Tangani Pandemi
- Dinsos dan Kantor Pos Salurkan BST di Empat Kecamatan
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article