Bersama Wujudkan Desa Ramah Anak

By Dinas Kominfo Kab. Kediri22 Mei 2019, 00:00:54 WIB Warta Desa dan Citizen Journalism
Bersama Wujudkan Desa Ramah Anak

Usai mengunjungi Taman Hijau SLG, tim verifikasi Kabupaten Layak Anak melanjutkan perjalanan ke Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul. Rombongan diterima oleh Kades Jambu Agus Joko Susilo di Kebun Bibit Jambu. Ia mengucapkan selamat datang dan menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan perangkat desa beserta masyarakat untuk menciptakan lingkungan desa yang ramah anak.

klajambu 2

Menurut Agus, Jambu adalah desa biasa. Beda dengan desa-desa lain yang memiliki potensi alam seperti gunung, hutan atau air terjun. Namun perangkat bersama warga mencoba mengangkat potensi yang ada. Konsep yang diusung adalah edukasi anak.

“Segmen dan skala prioritas kami adalah anak, karena begitu pentingnya kebutuhan anak yang mungkin selama ini tidak mengenal alam bahkan mengabaikannya. Untuk itu disini diberi materi untuk mendidik dan memberi pemahaman tentang alam,” kata Agus (22/5).

Ada beragam wisata edukasi bertema alam yang ditawarkan di Desa Jambu, seperti belajar menanam padi, memerah susu sapi dan kambing ettawa, membuat yoghurt, membuat kerajinan dari kayu atau menangkap lele. Tak hanya itu, jalan menuju kuburan desa pun dibuat warna-warni. Hal ini untuk melatih motorik anak dan mengenalkan warna pada mereka.

“Yang membuat kami bangga adalah keberadaan sungai sejuta ikan. Sungai ini dulunya penuh dengan sampah dan tempat BAB warga. Akhirnya kami bersihkan dan diberi ikan. Kini jadi jujugan, banyak masyarakat yang berlibur menikmati uniknya sungai sejuta ikan, termasuk murid-murid dari luar kota yang belajar disini. Warga turut menjaga kebersihan lingkungan dan tak sedikit yang membuka usaha di tempat ini,” terang Kades Jambu.

Ketua Tim 2 KLA Taufiq Uwaeda mengapresiasi apa yang disampaikan Kades Agus. Adanya paket wisata di Desa Jambu merupakan bukti kesungguhan untuk mengangkat potensi desa serta upaya pemberdayaan masyarakat. Ini juga sebagai pintu masuk mewujudkan generasi penerus yang baik.

Di akhir acara, seluruh rombongan diajak mengunjungi sungai sejuta ikan. Sungai yang bersih, lalu lalang ikan dan semilir angin, membuat semua merasa betah. Beberapa lapak terlihat menjajakan aneka makanan dan minuman. Yang menarik, ada gerobak baca di salah satu sudut lengkap dengan buku-buku bacaan.

“Kami memanfaatkan gerobak bakso yang sudah tidak terpakai untuk menempatkan buku-buku. Jadi ketika anak ke sungai sejuta ikan, juga bisa sambil membaca didampingi orang tua mereka. Minat baca harus ditumbuhkembangkan sesuai dengan segmen anak, karena buku juga lebih mudah untuk pengawasan ortu,” pungkas Kades Agus. (Kominfo/tee,lks,tj,wk)




Berita Terkait

    Tinggalkan komentar Anda via CommentBox