- Las Titik/Las Pen Buatan Efendi Ari, Optimis Raih Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Timur
- Gerakan Pangan Murah Guna Stabilkan Harga Kebutuhan Bahan Pokok Menjelang Lebaran
- Gelar Rembuk Stunting, Pemerintah Kabupaten Kediri Targetkan Zero Stunting
- Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Bersama Wakil Bupati Hadiri Pondok Ramadhan Hari Ke-3 di Gedung Bagawanta Bhari
- Beras dan Telur Kebutuhan Pokok Yang Diburu Warga
- Pembukaan Festival Budaya Kuno Kini Sukses Digelar
- Ramadhan Berbagi, Berfikir Mencetak Generasi Muda Yang Lebih Baik Lagi
- Gelar Nobar, Mas Dhito Berharap Persik Bisa Terobos Championship Series
- Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
- Guna Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkab Kediri Gelar Gerakan Pasar Murah
Bentuk Karakter Anak Dengan Pendampingan Orang Tua
Bulan Ramadan merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Seperti kegiatan Pondok Ramadhan yang digelar oleh Tim Pengerak PKK Kabupaten Kediri.
Kegiatan rutin setiap hari Selasa dan Kamis ini secara bergantian mendatangkan para ustadz/ulama sebagai penceramah yang menyejukkan rohani kita. Tema yang diusung tahun ini adalah "Perempuan Berakhlakul Kharimah, Sebagai Bagian Solusi di Era Pandemi".
Sedangkan untuk hari ini, Selasa (4/5/21),kegiatan Pondok Ramadan yang dilaksanakan di Pendapa Panjalu Jayati mengangkat topik ‘Mendampingi dan Membimbing Anak Dalam Masa Pandemi’, disampaikan oleh seorang psikolog bernama Tatik Imadatus Sa'adati.
Dalam paparannya kepada para anggota TP PKK baik yang ada di Pendapa maupun yang mengikuti secara online, Tatik menjelaskan tentang cara mendampingi anak saat belajar daring di rumah.
"Kebanyakan anak sekarang ini lebih malas dalam belajar. Inilah tugas berat kita bersama bagaimana membuat dan meningkatkan motivasi belajar anak. Dibutuhkan pendampingan dan bimbingan yang inovatif agar belajar daring lebih menyenangkan. Buat pendekatan kepada anak, sampai terbentuknya karakter pada anak-anak yang berbeda satu dengan yang lainnya,” ungkapTatik.
Ia menambahkan, anak perempuan harus sering diajak ngobrol. Apalagi pada masa pubertas, orang tua adalah tempat mereka mencurahkan sesuatu. Ajak mereka berdiskusi, jangan membuat benteng yang membuat interaksi dengan anak menjadi terbatas.
Perempuan lebih sering menggunakan otak kanannya, hal tersebut yang menjadi alasan perempuan lebih mampu melihat dari berbagai sudut pandang dan menarik kesimpulan. Sedangkan laki-laki cara berfikirnya tidak panjang jauh kedepan, sehingga kalau ngobrol dengan anak laki-laki jangan menunggu kontak mata namun harus berhadap-hadapan.
“Dengan adanya perbedaan karakter antara anak laki-laki dan perempuan, sebagai orang tua kita harus selalu memberikan contoh yang baik. Anak dapat merespon sesuatu yang dikatakan oleh orang tua dan apa yang dilakukan oleh orang tua,” pungkasnya. (Kominfo/lks,tee,wk)
Berita Terkait
- Bupati Kediri Sowan ke Pondok Ploso
- Ramadan, Bulan Penuh Berkah dan Kemuliaan
- Islam Datang Untuk Memuliakan Perempuan
- Habiskan Waktu dengan Kegiatan Bernilai Ibadah
- Mas Dhito Segera Gelontorkan Insentif Untuk Guru TPQ
- Tingkatkan Toleransi Antar Umat Beragama
- Bersama, Kita Kuat Melawan Aksi Terorisme
- Tasyakuran Gedung BLKK di PP Hidayatul Mutaallimin
- Istighosah dan Doa Bersama Mas Bup, Sehat Selalu Kediriku
- Peletakan Batu Pertama Masjid An-Nuur Al Utsmani
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article