Bantal Leher Tetap Eksis di Masa Pandemi

By Dinas Kominfo Kab. Kediri08 Feb 2021, 20:00:17 WIB UMKM, Koperasi dan Perdagangan
Bantal Leher Tetap Eksis di Masa Pandemi

Seorang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memproduksi bantal leher masih tetap eksis melakukan kegiatan produksi meskipun omset yang diterima mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah pandemi covid 19 yang membuat daya beli masyarakat menurun.

Ia adalah Yuliantowarga Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem. Dengan dibantu oleh istrinya, usaha yang ia rintis sejak akhir tahun 2017 silam adalah membuat bantal yang sering digunakan saat melakukan perjalanan.

Bahan yang digunakan untuk membuat bantal ini yaitu kain velboa yang kerap digunakan untuk membuat boneka serta dakron sebagai isi. Agar lebih menarik, bantal dihias dengan kain perca yang membentuk tulisan atau motif-motif lucu.

Usaha ini berawal saat Yuli mengetahui harga bantal leher di pasaran cukup mahal namun dengan kualitas yang biasa. Kemudian ia belajar membuat sendiri dengan peralatan yang ada dan ternyatahasilnya diminati banyak orangterutama tetangga sekitar tempat tinggalnya. Dari sinilah ia kemudian mulai menekuni pembuatan secara home made.

"Awalnya ingin membeli untuk bepergian dan di toko harganya mahal sekali. Akhirnya saya tertarik untuk menekuni bisnis ini, karena secara kasat mata pembuatannya sangat mudah dan prospek pasar yang cukup bagus,”  terang Yulianto.

Sebelum adanya pandemisetiap hari ia bisa memproduksi 25 hingga 35 buah bantal leher. Biasanya pesanan bantal leher datang dari instansi seperti perbankan ataupun asuransi untuk merchandise. Tak jarang pesanan juga datang dari yayasan untuk kegiatan tertentu.

Satu buah bantal leher dibanderol mulai harga Rp 18.000 sampai Rp 50.000, tergantung model dan bentuknya. Omset yang didapat setiap bulan cukup tinggisekitar 4 sampai 5 juta rupiah. Pesanan dan omset tertinggi biasa didapat saat momen tertentu, biasanya pada gelaran akhir tahun.

“Pada momen tertentu memang pesanan dan omset bisa meningkat sampai 200 persen. Karena selain bisa langsung membeli boneka di rumah produksijuga kami pasarkan melalui media online,” tuturnya.

Di masa pandemi ini pesanan dan omset yang dihasilkan mengalami penurunan sekitar 25 persen. Walaupun begitu, ia mengaku jika produksi bantal leher masih berjalan. Untuk tetap bertahan, pemasaran gencar ia lakukan secara online.

Tak hanya di Kediri, pesanan bantal leher bahkan datang dari Jember dan Palembang. "Alhamdulillah produksi masih jalan, pesanan juga masih ada, yang namanya usaha ya tetap disyukuri saja,” tutupnya. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox