- Tingkatkan Layanan Kesehatan, Mas Dhito Resmikan Gedung KRIS RSKK Pare
- Pemkab Kediri Selenggarakan Upacara Peringatan HAORNAS ke-41 Tahun 2024
- Parade Cikar 2024, Sedot Animo Masyarkat
- Pemerintah Kabupaten Kediri Alokasikan 51 Milyar untuk Pembangunan Infrastruktur Desa
- Edukasi Pemanfaatan Bantuan Sosial PKH
- Kemeriahan Gebyar Kemerdekaan HUT RI Ke-79
- Konferensi Kerja Kabupaten IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Masa Bakti 2020-2025
- Festival Jaranan Jawa Kreasi 2024 Kecamatan Kepung Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79
- Kominfo Kabupaten Kediri Siap Ikuti Jatim Digifest 2024 di Tuban.
- Masbup Dhito Tekankan Pentingnya Peran Ayah dalam Perkembangan Anak
Kolaborasi Pemkab Kediri dan PAEI Gelar Seminar Nasional
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana terus berkomitmen dalam melestarikan kebudayaan di Kabupaten Kediri. Upaya tersebut ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) menggelar seminar nasional bertajuk Kediri: Napak Tilas Masa bertempat di Fave Hotel Kediri, pada Jumat (23/08/2024).
Acara diselenggarakan selama tiga hari, akan berakhir 24 Agustus 2024. Selain seminar nasional, juga digelar kongres PAEI.
“Kita membuat kegiatan seminar nasional Kediri lintas masa tajuknya itu dan kebetulan tahun ini ada dukungan atau kolaborasi dengan PAEI,” ungkap Eko Priatno, Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri.
Adapun untuk seminar lintas masa, mengusung tema Trilogi, yakni air, tanah dan udara.
“Jadi tema tersebut seperti apa zaman dahulu, sekarang bagaimana dan masa depan bagaimana jadi konseptual, mereka juga akan menampilkan terkait dengan Kediri di zaman klasik abad ke-9 sampai 14 berdasarkan sumber data prasasti lalu abad ke-14 sampai abad ke-17 kemudian terakhir zaman kolonial,” tambahnya.
Hal tersebut, diharapkan bisa menambah literasi. Bahwa Kediri itu sebetulnya memiliki riwayat yang sangat panjang dan menjadi media pembelajaran. Kegiatan ini, diterangkannya merupakan komitmen untuk menjaga kebudayaan Kabupaten Kediri.
Dalam Seminar tersebut ada beberapa pemateri Prof. Semiarto Aji Purwanto dari Universitas Indonesia, Drs. Ismail Lutfi, M. A dari Universitas Negeri Malang, Dr. Nor Huda Ali, M.A dari UIN Raden Mas Surakarta, dan Dr. R. Achmad Sunjayadi dari Universitas Indonesia.
“Mengapa muncul Kediri menjadi tempat kompres untuk perkumpulan ahli epigrafi Indonesia, Kediri menyimpan banyak misteri masa lalu yang belum terungkap hingga saat ini namun telah memunculkan fenomena tersirat yang dijumpai dalam guratan isi prasasti-prasastinya,” tutur Nini Susanti, Ketua PAEI.
Dia juga mengungkapkan Kediri merupakan kabupaten yang toleran telah diawali sejak masa pemerintahan Raja Airlangga di Kerajaan Mataram Kuno sebagaimana tertulis di dalam isi prasasti-prasastinya dan penerusnya.
Berita Terkait
- Melalui Lomba Burung, Sosialisasikan Pelestarian Jaga Dari Kepunahan
- Warga Desa Brumbung Gelar Kirab Budaya Dalam Rangka Hari Jadi Ke-896
- Ribuan Skuteris Tumpah Ruah hadiri Kelud Vespa Day, Ajang Solidaritas Sekaligus Menikmati Wisata Kabupaten Kediri
- Juri Kemenparekraf Kagum Dengan Potensi Desa Wisata Sempu
- Kelud Vespa Day 2024, Ramaikan Akhir Pekan di Lembah Kelud
- Grand Final Penobatan Inu Kirana, Duta Wisata Kabupaten Kediri 2024
- Upaya Pelestarian Kebudayaan Desa Sukorejo Kecamatam Gurah Gelar Kirab Budaya
- 520 Pesepeda Siap Taklukan Kelok Sembilan dan Tanjakan Gigi Satu
- Mas Dhito Berangkatkan Kediri Dholo KOM 2024
- Bupati Kediri Membuka Secara Resmi Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2024
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article