Anak Sebagai Pelopor dan Pelapor Cegah Kekerasan Anak

By Dinas Kominfo Kab. Kediri21 Jul 2024, 13:00:58 WIB Kesehatan, Sosial dan Lingkungan Hidup
Anak Sebagai Pelopor dan Pelapor Cegah Kekerasan Anak

Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2024 dengan  diikuti oleh perwakilan anak-anak usia SMP, SMA hingga 18 tahun. Bertempat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan Simpang Lima Gumul sebagai bentuk sosialisasi terhadap  perlindungan anak, Minggu (21/7/2024).

Acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas DP2KBP3A dr. Nurwulan Andadari sekaligus membuka kegiatan tersebut diawali suguhan musik, tari-tarian pembacaan puisi dan drama menceritakan kenakalan remaja yang keseluruhan diperankan oleh anak-anak.

Dalam sambutannya Andadari manyampaikan, tema dari kegiatan ini adalah "Dare To Lead And Speak Up" yang artinya anak sebagai Pelopor dan Pelapor.

"Jika anak dapat menerjemahkan tema tersebut maka anak akan dapat terlindung sehingga Indonesia Maju," jelasnya.

Dirinya menambahkan, hasil dari pertemuan pada hari ini, diharapkan anak-anak semakin memahami perannya sebagai pelopor dan pelapor.

"Dimana mereka melakukan aksi simpatik bukan hanya untuk dirinya sendiri juga untuk lingkungannya," tambahnya.

Kemudian, terkait kasus kekerasan pada anak Andadari menerangkan, secara nasional kekerasan anak masih saja terus terjadi dan bahkan saat ini sangat memprihatinkan dengan berbasis online.

"Yang paling penting tentunya adalah pencegahan  yang dimulai dari lingkungan rumah kita masing-masing, lingkungan keluarga dan lingkungan dimana anak-anak beraktivitas," ungkapnya

Selanjutnya, masalah pernikahan dini pada 2022 hingga saat ini terus mengalami penurunan kasus. Harapannya ditahun-tahun berikutnya terus dapat kita tekan dengan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat karena hal ini sangat membuat keprihatinan kita bersama.

"Hal-hal yang dapat kita laksanakan adalah dengan cara anak-anak kita berikan kesibukan dengan kegiatan yang positif, sehingga dapat terhindar dari perilaku-perilaku menyimpang," pungkasnya.

Saskia Arum, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini mengaku kegiatan semacam ini sangatlah positif bagi generasi muda.

"Semakin kita disibukkan dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini, maka akan dijauhkan oleh hal-hal yang menyimpang yang dapat merusak masa depan," tuturnya.

Dipenghujung acara terdapat aksi suara anak Indonesia dengan membagikan balon yang berisikan tulisan-tulisan aspirasi mereka. Suara anak merupakan bentuk representasi aspirasi, kebutuhan, keinginan, bahkan kekhawatiran anak Indonesia dalam isu pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox