- Tingkatkan Layanan Kesehatan, Mas Dhito Resmikan Gedung KRIS RSKK Pare
- Pemkab Kediri Selenggarakan Upacara Peringatan HAORNAS ke-41 Tahun 2024
- Parade Cikar 2024, Sedot Animo Masyarkat
- Pemerintah Kabupaten Kediri Alokasikan 51 Milyar untuk Pembangunan Infrastruktur Desa
- Edukasi Pemanfaatan Bantuan Sosial PKH
- Kemeriahan Gebyar Kemerdekaan HUT RI Ke-79
- Konferensi Kerja Kabupaten IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Masa Bakti 2020-2025
- Festival Jaranan Jawa Kreasi 2024 Kecamatan Kepung Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79
- Kominfo Kabupaten Kediri Siap Ikuti Jatim Digifest 2024 di Tuban.
- Masbup Dhito Tekankan Pentingnya Peran Ayah dalam Perkembangan Anak
Surplus Capai 50 Ribu Ton, Kabupaten Kediri Dukung Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektar
Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah penghasil beras di Jawa Timur. Bagaimana tidak, untuk bulan Maret 2023 luas tanaman padi yang siap panen mencapai 14.781 hektar.
Panen selanjutnya pada bulan April seluas 5.000 hektar dan puncaknya pada bulan Mei sejumlah 18.000 hektar.
Dari luasan tanah yang akan dipanen tersebut akan menghasilkan gabah untuk bulan maret ini mencapai 9.124 ton dan ditambah pada masa panen selanjutnya yaitu April, Mei, Juni jumlah total mencapai 155.000 ton.
Dijelaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo, bahwa untuk kecukupan dan kebutuhan pangan di Kabupaten Kediri kita bisa swasembada dan pada setiap tahunnya surplus mencapai 45.000-50.000 ton beras.
"Karena luas tanam dan luas panen kita setiap tahun untuk wilayah Kabupaten Kediri kisaran 49.000-51.000 hektar," terang Anang Widodo.
Kemudian sambung Anang, untuk harga gabah saat ini cukup bagus untuk petani 5.500/kg. Harapannya sampai bulan Mei mendatang harga gabah tetap stabil walaupun panen raya.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa efisiensi produksi terkait dengan penggunaan pupuk. Ada keseimbangan dari biaya produksi dengan yang dihasilkan oleh petani, " jelasnya.
Pada kegiatan hari ini, panen padi nusantara 1 juta hektar difokuskan pada wilayah Kecamatan Purwoasri dengan luasan lahan siap panen kurang lebih mencapai 1.821 hektar. (10/3/2023).
Sebagai sentra pangan di Kabupaten Kediri, para petani di Kecamatan Purwoasri telah menerapkan program Desa Inovasi Tani Organik (DITO) dan sudah berkembang pesat.
"Walaupun belum sepenuhnya memakai bahan organik, tetapi mulai bisa menemukan keseimbangan. Dalam penggunaan bahan kimia sudah berkurang dan petani sudah mulai mandiri, " tambah Anang.
Program DITO bukan sekadar penerapan pertanian organik murni. Melainkan muaranya pada kemandirian petani.
“Bagaimana petani bisa membuat pupuk sendiri, membuat pestisida sendiri, hingga diajari membuat benih sendiri. Semuanya agar petani semakin berdaya,” pungkas Anang.
Berita Terkait
- Soroti Soal Kemiskinan, Mas Dhito Minta Jajarannya Harus Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat
- Mas Dhito Minta Duta Genre Ikut Berperan dalam Pencegahan Pernikahan Dini
- Pemilihan Duta Anti Korupsi Tingkat SMP, Ciptakan Karakter Muda Anti Korupsi Sejak Dini
- Gelar Pameran UMKM Jadoel, Mas Dhito Inginkan UMKM terus Berprogres
- Grand Final Duta Genre tahun 2023, Remaja Terencana Tunda Nikah Muda dalam Upaya Pencegahan Stunting
- Permudah Perizinan Berusaha untuk Mendorong Investasi di Wilayah Kabupaten Kediri
- Jambore KPK Ajak Masyarakat Tingkatkan Pola Hidup Sehat
- Revitalisasi Tahap II, Mas Dhito Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata
- Produksi Meningkat, Pemkab Kediri Bakal Gelar Kontes Gede-Gedean Lele
- DPMPTSP Kabupaten Kediri Gelar Gebyar Penerbitan 600 NIB
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article