Launching Buku Menu Stunting, Wujudkan One Digit Stunting Kabupaten Kediri Tahun 2024

By Dinas Kominfo Kab. Kediri20 Okt 2022, 17:03:38 WIB Kesehatan, Sosial dan Lingkungan Hidup
Launching Buku Menu Stunting, Wujudkan One Digit Stunting Kabupaten Kediri Tahun 2024

Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Keluarga Berencana dan Kesehatan   2022, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Tim Penggerak PKK melaunching buku menu dapur sehat atasi stunting. 

Launching buku dengan judul "Menu Stunting, Wujudkan One Digit Stunting Kabupaten Kediri Tahun 2024" itu diadakan berbarengan dengan kegiatan Rakor Safari KB di ruang Kilisuci, Pemkab Kediri, Kamis (20/10/2022).

Kegiatan ini dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK,  perwakilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri, Penyuluh KB, Dinas Kesehatan hingga perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB-P3A) Kabupaten Kediri Nur Wulan Andadari menyampaikan, buku resep menu stunting merupakan kumpulan resep peserta lomba cipta menu dalam rangka hari keluarga.

Buku itu dilepaskan ketua tim penggerak PKK Kecamatan ke Korlap KB serta ke 82 kampung KB yang harapannya dapat diperbanyak sebagai fasilitas setiap desa.

"Target DPKBP3A kedepannya lebih memperhatikan pengendalian penduduk, perlindungan perempuan dan anak, dan fertility rate yang saat ini ada di angka 2,1 dengan harapan di tahun 2024 dapat mewujudkan Kabupaten Kediri menjadi one digit stunting." katanya.

Kemudian, dalam rangka percepatan penurunan stunting, melalui sebuah pendekatan berbasis partisipasi masyarakat, PPK berkolaborasi dengan DP2KBP3A menginisiasi untuk mendorong terbentuknya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).

"DASHAT memiliki tujuan untuk memenuhi gizi seimbang bagi keluarga yang beresiko stunting," tambahnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito menyampaikan, berbagai inovasi dilakukan untuk percepatan penurunan stunting hingga mencapai target one digit di 2024.

Inovasi dilakukan mulai dari pembentukan Srikandi Biru,  pendampingan keluarga penyandang masalah melalui kegiatan cegah dan atasi stunting (Centing), kemudian gerakan peduli keluarga yang biasa disebut Garpu Gaspol. 

"Gerakan ini bentuk kolaborasi perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan beserta masyarakat untuk mendeteksi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga beresiko stunting," tuturnya.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox