- Tingkatkan Kompetensi Komunikasi Publik Digital, Dpc Iprahumas Jatim Gelar Capacity Building
- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
Islam Datang Untuk Memuliakan Perempuan
Kegiatan Pondok Ramadan 1442 H kembali digelar Pemerintah Kabupaten Kediri, (27/4/21). Berlangsung di Pendapa Panjalu Jayati, tema yang diangkat pada kegiatan kali kedua ini yaitu ‘Gender Dalam Pandangan Islam’. Tausiyah disampaikan oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Kediri, Dr. Masyari Masduqi.
Di hadapan peserta pondok ramadan, Dr. Masyari Masduqi menyampaikan bahwa Islam datang untuk memuliakan perempuan. Salah satu yang beliau contohkan adalah kewajiban perempuan untuk menutup aurat. Hal ini untuk menjaga dan melindungi perempuan serta menutup peluang terjadinya kejahatan.
“Aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan, baik waktu sholat maupun di luar sholat. Ini bertujuan untuk memuliakan perempuan. Jika pakaiannya terbuka, orang akan berani menghina atau melecehkan. Sementara dengan tertutupnya aurat, orang akan segan,” ujar Dr. Masyari.
Dalam Islam, lanjut beliau, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal melakukan kebaikan, namun yang mulia adalah yang bertaqwa. Perempuan juga tidak dilarang untuk melibatkan diri mereka di dalam berbagai bidang pekerjaan untuk mencari rezeki yang halal.
Sementara dalam berkeluarga, laki-laki adalah pemimpin dan istri adalah makmum. Menjadi kewajiban istri untuk taat kepada suami selama hal itu dalam perkara kebaikan, bukan dalam hal kemaksiatan.
“Laki-laki dijadikan pemimpin bagi istri karena ada kewajiban memberi nafkah, namun bukan berarti bisa berlaku semena-mena. Tidak ada kewajiban istri mencari nafkah, namun jika ia bekerja dan membantu suami, artinya ia istri yang baik,” tambah beliau.
Sebagai informasi, Pondok Ramadan tahun ini diselenggarakan secara offline dan online. Selain digelar di Pendapa Panjalu Jayati, kegiatan ini juga dilaksanakan melalui zoom meeting dan diikuti anggota PKK Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Kediri. (Kominfo/tee,lks,wk)
Berita Terkait
- Habiskan Waktu dengan Kegiatan Bernilai Ibadah
- Mas Dhito Segera Gelontorkan Insentif Untuk Guru TPQ
- Tingkatkan Toleransi Antar Umat Beragama
- Bersama, Kita Kuat Melawan Aksi Terorisme
- Tasyakuran Gedung BLKK di PP Hidayatul Mutaallimin
- Istighosah dan Doa Bersama Mas Bup, Sehat Selalu Kediriku
- Peletakan Batu Pertama Masjid An-Nuur Al Utsmani
- Makmurkan Musholla Dengan Kegiatan Keagamaan
- Wabup dan Kapolres Kunjungi GPDI Pantekosta Jemaat Keluarga Allah
- Patroli Gabungan di Gereja Yokobus Mayor
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article