- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
- Forum Konsultasi Publik, Kominfo Kabupaten Kediri Gandeng Stakeholder
Wagub JatimTinjau Pusat Oleh-Oleh di Mengkreng
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak teringat masa kecilnya saat meninjau pusat oleh oleh Tahu Poo di Mengkreng, Kabupaten Kediri, Selasa (13/1/2021).
"Dalam perjalanan ke Nganjuk, saya meninjau salah satu toko yang sering saya lewati sejak kecil kalau perjalanan ke Trenggalek, yaitu toko di sepanjang jalan dekat persimpangan Mengkreng yang menjadi titik temu tiga daerah yaitu Jombang, Kediri dan Nganjuk," jelas Emil kepada karyawan toko oleh-oleh tersebut.
Suami Arumi Bachsin tersebut mengatakan, ramainya harga kedelai yang melonjak ternyata tidak mempengaruhi pasokan dari pabrik tahu takwa dan tahu poo ke pusat oleh-oleh Tahu Poo di Mengkreng.
"Yang menarik di saat ramai harga kedelai yang melonjak, toko ini justru lancar pasokan dari pabrik tahu takwa dan tahu poo di Kediri dengan harga yang stabil," jelasnya.
Emil juga menyampaikan saat kunjungannya tersebut, ternyata pemilik toko dan beberapa karyawan menyangka PSBB sedang berlaku dan akan memberikan dampak bagi operasional pabrik.
"Ternyata tadi pemilik toko dan rekan-rekannya mengasumsikan PSBB sedang berlaku dan pabrik dikhawatirkan sulit beroperasi," tambah orang nomor dua di Jawa Timur tersebut.
Emil meluruskan bahwa tidak ada pemberlakuan PSBB, yang berlaku saat ini ialah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
"Disini rawan salah paham.Bahwa yang berlaku adalah PPKM, dan pabrik masih boleh beroperasi dengan mematuhi prokes," ujar Emil.
Ketua IPHI Jatim tersebut berharap industri tahu dan tempe bisa berjalan lancar di tengah fenomena kenaikan harga kedelai yang disebabkan perubahan harga global.
Terakhir, Emil menyampaikan bila saat ini Gubernur Khofifah tengah meminta Kadisperindag untuk berkoordinasi dengan satgas pangan Polda untuk mencegah adanya penimbunan.
"Ibu Gubernur Khofifah sudah menugasi Kadisperindag untuk berkoordinasi dengan satgas pangan Polda Jatim untuk memastikan tidak ada penimbunan dan membangun sinergi dengan penyedia kedelai agar bisa membantu mendorong kelancaran ketersediaan suplai," ucap Emil. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Orderan Orkes Sepi, Beralih Membuat Anyaman Bambu Bernilai Ekonomis Tinggi
- Mengulik Bisnis Olahan Rumah Frozen Food Naumy
- Marwah, Tempat Wisata Sekaligus Pusat Oleh-oleh UMKM Kab. Kediri
- 29 Pelaku UMKM Terima CSR Bank Jatim
- Sentra Tahu Keniten Pasarkan Produk di Supermarket dan Swalayan
- Pelatihan Pemasaran Online Bagi Pelaku UMKM
- 60 UMKM Terima Bantuan CSR
- Peluang Usaha Masker Unik dengan Bordir Nama
- Rahasia Renyahnya Kerupuk Tahu Kejora
- Pelaku UMKM Mendapat Pelatihan Digital Marketing Dari PT Pos Kediri
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article