- Tujuh Langkah Strategis Mas Dhito Tangani Kasus PMK di Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Segera Realisasikan Bantuan kepada Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Ngadiluwih
- Kagumi Bakat dan Karya Siswa-siswi SLB, Mbak Cicha berharap Pengurus dan Guru Berikan Support
- Peringatan May Day, Raih Kemenangan dengan Mengutamakan Silaturahmi Menuju Industrial Peace
- Cari Solusi Atasi Penyebaran PMK, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang Sapi
- Halal Bihalal TP PKK Kabupaten Kediri
- Peringatan Harkitnas, Ayo Bangkit Bersama
- Dapat WTP 6 Kali, Dhito Dorong OPD Optimalkan Kinerja
- Mas Dhito Minta Kontribusi Apersi dalam Pertumbuhan Perekonomian Karesidenan Kediri
- Mas Dhito Minta Rumah Inkubasi Dilengkapi Lapak UMKM
Evaluasi Sarasehan Dan Rembuk Stunting Stunting Desa Kepung
Berita Terkait
- Jumlah Pasien Covid 19 Meningkat, RSUD SLG Dirikan Tenda Darurat
- Ayo Donor Darah, Setetes Darahmu Menyelamatkan Sesama
- Rapid Test Gratis Dalam Rangka Hari Ibu ke-92
- Rembuk Stunting di Desa Punjul
- Dinkes Kabupaten Kediri Matangkan Persiapan Program Vaksinasi COVID-19
- Jelang Libur Nataru, Dinkes Kabupaten Kediri Persiapkan Aturan Cegah Penyebaran Covid-19
- Motif Kuda Lumping, Juarai Lomba Masker Tingkat Jawa Timur
- 616 Warga Ikuti Program Relaksasi Iuran JKN-KIS
- Pemkab Kediri Siapkan Gedung Isolasi Baru Bagi OTG Covid-19
- Bersama Wujudkan Konsumsi yang Aman Bagi Masyarakat
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- SE BUPATI PPKM Berbasis Mikro
- Kunyit Kuning untuk Pengolahan Pakan Ternak dan Kebutuhan Eksport

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar evaluasi Sarasehan dan Rembuk stunting di Desa Lokus Stunting Desa Kepung. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19, acara tersebut dilaksanakan di Gedung Grahatama Balai Desa Kepung Kec. Kepung, Rabu (18/11).
Hadir dalam acara dari Dinas Kesehatan, UPTD Puskesmas Kepung, DP2KBP3A, Kades Kepung, TP PKK Kecamatan, pendamping dana desa, kader Kepung, serta pihak terkait lainya.
Dalam sambutannya, Kades Kepung, Hj. Ida Arief, SH. mengatakan,acara ini membahas langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani stunting di Desa Kepung.“Apa yang kita bahas semoga bermanfaat untuk masa depan anak-anak kita dan untuk warga Desa Kepung pada umumnya,” harap Hj. Ida Arief.
Masih ditempat yang sama, Kepala UPTD Puskesmas Kepung, drg. Agus Ahmadi, Sp. KGA. menjelaskan, monitoring dan evaluasi stunting di Desa Kepung sudah dimulai sejak awal Januari 2020
“Kita sudah melakukan perencaaan untuk program selama satu tahun, namun tidak disangka-sangka pada bulan Maret pandemi datang. Jadi semua yang sudah kita rencanakan dan anggarkan tidak terlaksana. Tapi pada bulan November ini kita tetap mengadakan evaluasi, apapun yang telah kita alihkan nati kita bisa evaluasi. Dari bulan Februari sampai Agustus kita tidak melakukan bulan timbang karena Desa Kepung sendiri merupakan zona merah,” jelas drg. Agus Ahmadi.
Pada wilayah desa yang zona hijau, lanjutnya, tetap diadakan imunisasi dan pendampingan pada ibu hamil dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan dibatasi. “Kita lakukan imunisasi di Balai Desa Kepung karena tempatnya luas, sirkulasi udara juga baik dan juga tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat,” ungkapnya.
Sementara itu Kabid Kesehatan Masyarakat, dr. Ika Tjandra Kusuma mengatakan, perencanaan penangaanan stunting di Desa Kepung sangat baik akan tetapi karena adanya pandemi belum banyak yang bisa dilaksanakan.
“Desa Kepung sudah dijadikan desa lokus stunting pada tahun 2020. Walaupun di masa pandemi, kita harus berusaha bagaimana menurunkan angka stunting, maka konvergensi kegiatan-kegiatan harus difokuskan ke Desa Kepung,” jelas dr. Ika Tjandra.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan melalui puskesmas hanya berkontribusi sekitar 30% dengan pendekatan intervensi gizi spesifik. Tetapi 70% intervensi gizi sensitifnya itu dari lintas sektor OPD hingga di Pemerintah Desa. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak yang dinamakan konvergensi.
“Kepala Puskesmas dengan pihak Kecamatan diharapkan mempunyai rencana kerja berupa konvergensi yang ada di Desa Kepung. Apa saja program yang masuk di Desa Kepung, mulai dari OPD terkait, begitu pula dengan anggaran dana desa yang digunakan untuk mengatasi stunting di Desa Kepung,” harapnya.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan yakni pemantauan di posyandu mulai bulan Desember, memaksimalkan penggunaan Dana Desa Tahun 2021, melakukan koordinasi dengan puskesmas dalam melakukan kegiatan atau penganggaran, melakukan pendampingan 1000 HPK (kader) atau masyarakat hingga pemberian makanan tambahan dll, menyusun strategi atau inovasi percepatan penurunan stuntng, dan pelaporan menggunakan e-PPGBM. (Kominfo/dn,tee,tj,wk)
