- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Keindahan Air Terjun Ngleyangan di Gunung Wilis Kediri
Fitrah Gunung Wilis sebagai 'Gunung Air' melahirkan banyak air terjun. Selain air terjun Dolo, Ironggolo dan Parijoto, ada satu lagi yaitu, air terjun Ngleyangan. Terletak di lereng Gunung Wilis dengan ketinggian 800 mdpl, air terjun dengan nama lain Sekartaji ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Air terjun Ngleyangan memiliki ketinggian sekitar 123 meter. Selain udaranya yang sejuk khas pegunungan, destinasi wisata yang satu ini tergolong masih perawan alias alami. Pepohonan tinggi dengan dedaunan hijau tumbuh di sekelilingnya.
Lokasi air terjun Ngleyangan berada di Dusun Goliman, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Dari pos pintu masuk, terpaut jarak kurang lebih 4 kilometer. Pengunjung bisa menjangkau dengan sepeda motor menyusuri jalan setapak. Tetapi disitulah letak dari tantangan menuju lokasi air terjun tersebut.
Jalur tersebut biasanya dilalui oleh masyarakat setempat pergi berladang dan mencari pakan ternak. Selain jalannya di tepi tebing, rutenya cukup berkelok-kelok dan melalui aliran sumber mata air berupa sungai kecil. Dengan mengendarai sepeda motor, pengunjung hanya bisa menjangkau hingga titik parkir sementara yang terpaut kurang lebih 1 kilometer dari air terjun.
"Dari titik terakhir parkir, kita bisa berjalan kaki menuju air terjun sejauh 1 kilometer. Medan jalannya memang cukup extrem, tetapi itu terbayarkan oleh keindahan air terjun Ngleyangan. Tak heran apabila pengunjung langsung berendam, setelah ngos-ngosan jalan kaki," kata Khamid, selaku Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) setempat.
Dijelaskan Khamid, apabila pengunjung mengendai mobil pribadi hanya bisa menjangkau di titik akhir parkir kendaraan. Setelah itu mereka berjalan kaki sejauh 3 kilometer. Sepanjang perjalanan, mereka bisa menikmati keindahan alam Gunung Wilis sembari ditemani kicauan burung.
Sementara itu di sekitar air terjun Ngleyangan kini sudah ada penjaja warung. Selain langsung nyebur ke kolam air terjun, mereka bisa beristirahat sejenak untuk melepaskan lelah sembari minum kopi. Tetapi yang paling banyak, mereka langsung menuju air terjun dan melakukan swafoto untuk diunggah di media sosial masing-masing.
Di air terjun, pengunjung bisa merasakan sensasi percikan air yang jatuh ke muka. Bila tak takut dingin, pengunjung bisa juga mandi di bawah air terjun yang punya sejuta cerita itu. Konon ceritanya, Air Terjun Ngleyangan itu pernah dijadikan tempat bertapa oleh seorang resi yang sakti. Pada tahun 1207, Dandang Gendis atau Sri Kertajaya Putra Mahkota Kerajaan Kediri, naik gunung Wilis untuk mengejar cintanya pada Dewi Amisani, anak Resi Brahmaraja.
Resi Brahmaraja seorang pertapa di masa itu yang hidup bersama putrinya Dewi Amisani. Kecantikan Dewi Amisani tersebar ke seantero penjuru Kerajaan Kediri. Karena mengejar cinta dari sang pujaan hati inilah yang membulatkan tekad Dandang Gendis, yang masih sebagai seorang putra mahkota Kediri nekat kabur sendirian dari istana memasuki hutan belantara Wilis untuk menemukan di mana tempat tinggal sang pujaan hatinya.(Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Pemkab Kediri Buat SOP Kegiatan Tradisi Menyambut Bulan Suro di Tengah Pandemi Covid-19
- Tradisi Bersih Desa Saat Memasuki Bulan Suro
- Situs Kuno Ditemukan Saat Gali Tanah Untuk Kolam Renang
- Penemuan Situs Kuno, Sebuah Petirtaan Abad 12-14
- Wisata Jadul Dengan Suasana Alami
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- Grand Launching Sumber Kembangan Paron
- 2020 Durian Diserbu Pengunjung
- Gali Potensi, Pemkab Kediri Gelar Karya Tari
- Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article