- Apel Kehormatan dan Renungan Suci, Hormati Jasa Para Pahlawan
- Mas Dhito Disebut Satu-Satunya Bupati yang Bisa Menyatu dengan Rakyat
- Kesuksesan Hari Ini, Menjadi Bekal Meraih Cita-cita Dimasa Depan
- Peresmian Galeri UMKM Kabupaten Kediri
- Kediri, Layak Disebut Mother Of Nusantara
- Mas Dhito Sinau Bareng Cak Nun, dari Kediri Untuk Nusantara
- Festival Lansia, Kobarkan Semangat Kemerdekaan RI ke 77
- Gempita Kemerdekaan Kab. Kediri, Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng
- Mas Dhito Berikan Diskon Pajak Bagi Pelaku Seni
- Kukuhkan Paskibra, Mas Dhito : Jadilah Muda, Merdeka, dan Berbudaya
Ibu Rumah Tangga Produksi Alat Peraga Pendidikan
Berita Terkait
- Pemkab Kediri Monev Penyaluran Program Sembako/BPNT
- Antisipasi Banjir di Musim Hujan, PUPR Normalisasi SDA
- Pemilik Warung Ikuti Pelatihan Olahan Pangan
- Cabdin Jatim Bentengi Pelajar dari Hasutan Berdemo
- Penyaluran JPS Provinsi Tahap 3 Bagi Warga Kecamatan Pagu
- HSN Tahun 2020, Santri Sehat Indonesia Kuat
- Sulap Botol Bekas Menjadi Boneka Yang Lucu dan Menarik
- Boneka Sukaku, Kreasi Unik Botol Bekas
- Penyaluran JPS Provinsi Tahap 3 Untuk Warga Kecamatan Kandat dan Kunjang
- Audiensi PDKK Bersama DPRD dan Pemkab Kediri
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- 2023, Bandara Kediri Bisa Sudah Bisa Beroperasi
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Kunyit Kuning untuk Pengolahan Pakan Ternak dan Kebutuhan Eksport
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Harga Cabai Melonjak, Bupati Kediri Sidak Pasar Induk Pare
.jpg)
Di era modern seperti ini anak kecil kini gemar atau bahkan kecanduan bermain gawai, hal tersebut menyebabkan sejumlah ibu - ibu cemas. Pun yang dirasakan oleh Fanistika Lailatul, seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai guru asal Desa Sendang, Kecamatan Banyakan. Darisering memperhatikan anak bermain gawai,perempuan 28 tahun tersebut kemudian mencoba berinovasi membuat mainan bagi sang buah hati, yaitu busy book.
Awalnya Lailatul hanya memanfaatkan sejumlah kain sisa. Berbekal pengetahuan dari media sosial, Fanistika Lailatul kemudian mulai merancang busy book. Dengan konsep sederhana, ia mulai menggunting dan menempel kain sisa yang dimilikinya menjadi lembaran buku.
Tidak disangka, dari busy book yang dibuat itu, banyak temannya yang suka dan memesan, bahkan kini sudah 1 tahun berjalan.Setiap bulan ia mampu mendapatkan penghasilan jutaan rupiah dari kerajinan buku bermain anak tersebut.
"Awalnya hanya memanfaatkan kain sisa, namun setelah jadi, banyak tetangga dan teman yang tertarik, lalu mencoba membuat untuk dijual," tuturnya.
Kini untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, ibu 1 anak tersebut juga membeli kain baru sebagai bahan utama. Satu buah busy book dijual dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung banyaknya lembaran kain dan kerumitan konsep. Berkat busy book tersebut, kini putra Fanistika Lailatul tidak lagi gemar bermain gawai. Yang tidak kalah penting, perempuan 28 tahun tersebut bisa menikmati penghasilan tambahan dari kerajinan buku mainan anak hasil produksinya.(Kominfo/ag,tee,tj,wk)
