- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Seorang Apoteker Sukses Kembangkan Hiasan Pintu dan Dinding
Peluang usaha datang dari mana saja, seperti yang dialami oleh Malahayati, warga Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem. Bermula dari kejenuhan aktivitas pekerjaannya, perempuan 37 tahun ini kemudian mencoba membuat hiasan pintu. Bermodal uang 150 ribu rupiah, wanita yang sehari – hari juga bekerja sebagai apoteker ini sukses mengembangkan usaha hiasan pintu dan dinding. Bagusnya kualitas yang dihasilkan, membuat kerajinan tersebut laris terjual dan mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah setiap bulan.
Dari modal Rp150 ribu rupiah, ibu 3 anak ini kemudian membeli ranting dan bunga hiasan secara online, lantas merangkai barang-barang tersebut menjadi hiasan dinding. Tidak disangka, saat kerajinan tersebut dipasang di ruang tamu, banyak rekan-rekannya yang menyukainya. Sejak itulah arus pesanan hiasan dinding tak kunjung berhenti.
“Awalnya iseng – iseng membikin hiasan untuk di rumah saja, lalu saat ada teman yang datang kerumah tertarik dengan hiasan itu lalu diminta. Setelah itu keterusan untuk membuat dan mencoba untuk dijual, ternyata laku,” tutur Malahayati.
Inovasi pun terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Malahayati juga menambahkan lukisan dan tulisan yang unik demi kepuasan pelanggan. Kini setelah 1 tahun berjalan, kreatifitas dan kerja kerasnya mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp10 juta setiap bulan. Selain terjual ke berbagai daerah di Indonesia, hasil kerajinan itu sudah laku hingga Malaysia dan Singapura.
Meski memiliki kualitas yang bagus, namun harga jual hiasan dinding dan pintu ini masih ramah bagi kantong. Satu buah kerajinan dijual mulai dari harga Rp100 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung ukuran dan kerumitan. Kini, usaha hiasan dindingnya tidak hanya sekedar hobi, namun juga mampu menjadi salah satu sumber penghasilan. (Kominfo/ag,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Atasi Penurunan Harga, ASN Kabupaten Kediri Siap Bantu Serap Cabai Petani
- Pemuda Gogorante Sulap Limbah Kayu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
- Pendaftar Program Bantuan Permodalan Usaha UMKM Capai Ribuan
- CSR Tingkatkan Produksi dan Kualitas UMKM Kab. Kediri
- Diskopusmik Buka Pendaftaran Program Bantuan Produktif Pelaku UKM Gelombang II
- Pelatihan Pembuatan Bunga Hias Dari Bahan Dasar Stoking
- Sandal Batik Desa Wonoasri Kecamatan Grogol
- Pasangan Disabilitas Sulap Limbah Benang Sapu Menjadi Sikat Lantai
- Diskopusmik Layani Pengajuan Bantuan Produktif Bagi Pelaku Usaha Mikro
- Pasar Bendo Resmi Jadi Pasar Tangguh Semeru
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article