- Peringatan May Day, Raih Kemenangan dengan Mengutamakan Silaturahmi Menuju Industrial Peace
- Cari Solusi Atasi Penyebaran PMK, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang Sapi
- Halal Bihalal TP PKK Kabupaten Kediri
- Peringatan Harkitnas, Ayo Bangkit Bersama
- Dapat WTP 6 Kali, Dhito Dorong OPD Optimalkan Kinerja
- Mas Dhito Minta Kontribusi Apersi dalam Pertumbuhan Perekonomian Karesidenan Kediri
- Mas Dhito Minta Rumah Inkubasi Dilengkapi Lapak UMKM
- Kabupaten Kediri punya Bandara, UMKM Jangan Jadi Penonton Tapi Jadilah Pelaku Usaha
- Mas Dhito Bolehkan Masyarakat Kabupaten Kediri Lepas Masker di Luar Ruangan
- Waspadai Panic Selling, Mas Dhito Perketat Lalu Lintas Ternak dari Daerah Terinfeksi PMK
Menko Muhadjir Kunjungi Lab PCR Kediri
Berita Terkait
- Polres Kediri Luncurkan 2 Unit Mobile Covid Hunter
- PERATURAN BUPATI KEDIRI NO 44 TAHUN 2020
- Warga Tak Kenakan Masker Diberikan Sanksi Denda
- 100 Pedagang Pasar Induk Pare Jalani Rapid Test
- Launching Kampung Tangguh Semeru Kecamatan Gurah
- JPS Untuk Warga Selama Pandemi Covid-19
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- Bantuan Beras Covid-19 Sampai Ke Tangan Warga
- 2 Unit PCR Kabupaten Kediri Siap Beroperasi
- Patuhi Protokol Kesehatan Untuk Mewujudkan Zona Hijau
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- SE BUPATI PPKM Berbasis Mikro
- Tol Kediri - Kertosono Jalur Bandara Segera Dikerjakan

Menteri Koordinator PMK, Muhajir Effendy, melakukan kunjungan lapang ke Laboratorium PCR Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), Sabtu (19/9). Kunjungan ini bertujuan melihat dari dekat apakah operasi penanganan Covid-19 di daerah khususnya Kabupaten Kediri sudah berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat.
"Khususnya yang saya pantau adalah kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah rumah sakit rujukan. Syaratnya harus memiliki laboratorium PCR, juga peralatan seperti ventilator dan tersedianya reagen. Disini saya sudah mendapat masukan dari Direktur RSKK bahwa mesin PCR bantuan dari pusat belum memadai sehingga ada pengadaan sendiri dari rumah sakit," jelasnya.
Menko Muhajir mendukung inisiatif Pemkab Kediri dalam memberikan kelengkapan, terutama pengadaan peralatan mesin PCR baru yang kapasitas pengujiannya lebih besar. Ia pun berharap reagen ekstraksi lebih banyak tersedia di pasar.
"Sehingga bisa cepat digunakan karena kebutuhannya sangat mendesak. Dengan adanya mesin baru ini, spesimen di Kabupaten Kediri tidak perlu lagi dikirim ke Surabaya. Cukup di Kabupaten Kediri saja," tambahnya.
"Lebih dari itu saya berharap semoga alat ini tidak dipakai. Artinya kondisi pandemi covid di Kabupaten Kediri dapat ditangani. Tidak apa-apa beli mahal tapi tidak dipakai karena menunjukkan secara SDM kita siap," harapnya.
Sementara itu, Kepala RSKK dr. Ibnu Gunawan menerangkan bahwa mesin PCR bantuan BNPB pusat kurang memadai karena bekerja dalam skala kecil. Hal ini tidak sesuai dengan jumlah spesimen rata-rata harian yang diterima oleh RSKK.
"Mesin dari BNPB sekali runing 22 spesimen, dalam sehari bisa maksimal 66 spesimen. Sementara tes swab yang dilakukan sehari rata-rata 200 spesimen," terangnya.
"Oleh karena itu kami mengadakan mesin baru yang bisa bekerja 94 spesimen sekali running. Bila dalam sehari bisa 280 uji spesimen. Jadi bisa menjawab kebutuhan dan memberikan hasil lebih cepat," papar Ibnu.
"Lebih pentingnya mesin ini menggunakan Reagan ekstraksi yang mudah didapat di pasar. Sementara untuk mesin bantuan BNPB, kadang terkendala dengan Reagan yang agak sulit dicari," pungkasnya. (Kominfo/yd,lks,tee,wk)
