- Atasi Kelangkaan Pupuk, Mas Dhito Bangun Intalasi Pengolahan POC di Sentra Nanas
- Ibu merupakan guru nomor satu bagi anak kita dilingkup keluarga
- Mas Dhito Beri Trauma Healing Kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging
- Pemkab Kediri Gelar Pembinaan Mental bagi ASN
- Wakil Bupati Kediri Lepas Pemberangkatan Haji Kloter 29
- Satu Jamaah Tertinggal Rombongan, Ini yang dilakukan Bupati Dhito
- Hadapi Dampak Sosial Bandara, Mas Dhito Gandeng Muhammadiyah dan Aisyiyah
- Hari Lahir Pancasila, Pemkab Kediri Bagikan Bendera Merah Putih Kepada Warga
- Beri Beasiswa S1, Mas Dhito Berpesan Guru PAUD Tidak Pilih Kasih Dalam Mendidik
- Cek Lokasi Kebakaran, Mas Dhito Bakal Beri Bantuan Modal Bagi Pedagang
Penemuan Situs Kuno, Sebuah Petirtaan Abad 12-14
Berita Terkait
- Launching Kampung Tangguh Semeru Desa Sumberagung
- Berperilaku Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-hari
- Desa Blawe Kampung Tangguh Semeru Yang Mandiri
- BLT Desa Janti Cair, Warga Terdampak Sangat Bahagia
- Pemkab Kediri Berikan Bantuan 80.000 Ekor Benih Ikan
- Wisata Jadul Dengan Suasana Alami
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- Grand Launching Sumber Kembangan Paron
- 2020 Durian Diserbu Pengunjung
- Gali Potensi, Pemkab Kediri Gelar Karya Tari
Berita Populer
- Wisata Religi, Ziarah ke Makam Gus Miek
- Beroperasinya Bandara, Mas Dhito Sebut Kediri Jadi Penyangga Baru Jawa Timur
- Kwarcab Kab. Kediri Gelar Lomba Tingkat Pramuka Penggalang (LT 3) Tahun 2022
- Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri Gelar Haul Syech Ihsan bin Syech Dahlan ke 70 Masehi
- Upaya penurunan AKI dan AKB Melalui Program MPHD
- Cegah Drop Out, Pemkab Kediri Gelontorkan 20 M Untuk Beasiswa GNOTA Tahun 2022
- Terima Manfaat, Awal Tahun Ratusan Warga Ramai Ramai Ajukan Jamkesda
- JMQH Lahirkan Hafizhah Yang Berkontribusi Membangun Negeri
- Malam Ambyar Simpang Lima Gumul Meriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke 77
- Peringati Hari Jadi Kabupaten Kediri, Dhito Jadi Pengendali Cikar

Sebuah struktur bangunan kuno berupa petirtaan di Dusun Kebonagung,Desa Brumbung,Kecamatan Kepung perlahan-lahan telah menampakkan wujudnya. Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur memulai ekskavasi tahap pertama tanggal 13-17 Juli 2020 lalu.
Pada ekskavasi tahap pertamatersebut timtelah berhasil menemukan 4 jaladwara atau pancuran air kuno yang masih menempel. Penemuan ini menjadi sangat penting karena jugaditemukan 2 buah prasasti yaitu prasasti Geneng 1 yang berasal dari Bameswara masa Kerajaan Kadiri abad 12 dan prasasti Geneng 2 Tribuana Tungga Dewi masa Kerajaan Majapahit abad 14.
“Dari 2 prasasti tersebut kita ketahui bahwatempatini merupakan lokasi peribadatan bangunan suci yang penting,mulai masa Kerajaan Kadiri hingga masa Kerajaan Majapahit. Dan hari ini merupakanekskavasitahap kedua yang dimulai tanggal 21-27 Juli 2020 dan kami berhasil menemukan pintu masuk petirtaan di sisi barat,”jelas WicaksonoarkeologBPCB, (22/7/20).
TIM BPCBjuga menemukan beberapa arca yaitu Dwarapala, Arca Yoni dan Arca Kepala Kala.Dengan penemuan tersebuttimdapatmengintepretasikan bahwa petirtaan ini merupakan bagian kompleks percandian yang lebih besar yang sampai saat ini masih belum ditemukan.
“Harapan besar kami kedepannya dapat menemukan sebuah komplek percandian yang merupakan simbul sejarah masa kuno dariKerajaan Kadiri dan Majapahit yang telah terkubur akibat aktivitas erupsi Gunung Kelud. Tercatat dalam badan geologi Indonesia,letusan besar Gunung Kelud pernah terjadidanmenenggelamkan daerah-daerah disekitarnya,” lanjutnya.Menurutnya ini juga sebagai bukti bahwa Kediri itu tanahnya subur yang juga menjadi peradaban pada masa-masa kuno.
“Tahap keduaekskavasiini fokus kami adalah untuk memperjelas bukaan petirtaan yang tertimbun. Kitajugaakan menata lingkungan ini supaya tidak terjadi tanah longsor dengan membuattalut-talut untuk menjagaagarsaat musim hujan tanahnya tidak merusak cagar budaya ini,”katanya.
Sementara ituYuli Marwantoko, Kapala Bidang Sejarah dan Purbakala,mengatakan, pada ekskavasi kedua ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kediri meminjam alatdariDinas Pekerjaan Umum untuk mempercepatpekerjaandilapangan.Terlebih lokasi dimana petirtaan ditemukan,tanahnya cadas dan berlapis-lapisakibat erupsi Gunung Kelud.
"Harapan kami kedepan ini bisa menjadi tempat edukasi bagi kaum milenial biar dapat melihat secara langsung bagaimana nenek moyang kita dulu dalam berbudaya. Ini bisa menjadi salah satu peninggalan sejarah dilereng Gunung Kelud dimana banyak menyimpan sejarah eraKerajaan Kadiri dan KerajaanMajapahit,"pungkasnya. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article