- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
- Forum Konsultasi Publik, Kominfo Kabupaten Kediri Gandeng Stakeholder
Bersama Bekerja Keras Tekan Angka Stunting di Kab. Kediri
Dengan menerapkan protokol kesehatan, Pemerintah Kab. Kediri melalui Dinas Kesehatan melanjutkan kegiatan Sarasehan dan Rembuk Stunting yang kali ini digelar di Desa Tarokan Kecamatan Tarokan, (14/7/20). Kegiatan tersebut dalam rangka Konvergensi Percepatan dan Penurunan Stunting Melalui Penggunaan Dana Desa untuk Mewujudkan Rumah Sehat.
Sebelum memasuki ruang acara, para tamu undangan diwajibkan cuci tangan, pakai masker, dicek suhu tubuhnya dan jaga jarak tempat duduk. Penerapan protokol kesehatan tersebut dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Hadi Subagia, SH. MH., Camat Tarokan mengatakan, kegiatan ini sangat membantu dalam rangka penurunan angka stunting di Kab. Kediri khususnya di wilayah Kecamatan Tarokan.
“Dengan kegiatan ini akan merubah pola pikir kita akan pentingnya mencegah stunting sejak dini. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan guna mensukseskan program pencegahan stunting. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari semua pihak," jelasnya.
Penanganan stunting juga dilakukan Puskesmas Tarokan dengan gencar mensosialisasikan kepada masyarakat. “Sasarannya pasangan yang akan menikah, ibu hamil, melahirkan hingga anak usia 2 tahun. Tujuannya adalah agar tidak ada lagi anak yang mengalami stunting," terang dr. Edi Kepala UPTD Pukesmas Tarokan.
Sementara itu menurut Retno Nur Azizah, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, pada masa pandemi Covid-19 seperti ini penurunan angka stunting memerlukan kerja keras. Hal tersebut dikarenakan banyak kegiatan yang dibatasi dan perekonomian mengalami perlambatan.
“Melihat hal tersebut kita harus berperan aktif memberikan sosialisasi kepada para orang tua untuk memberikan pola asuh yang baik kepada anaknya. Memberikan asupan gizi yang baik dan benar sehingga anak dapat tumbuh dengan optimal," jelasnya.
Ia pun berpesan para orang tua atau ibu hamil harus tetap memeriksakan kesehatan diri dan bayi ke petugas kesehatan, membaca buku KIA dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Yang terpenting adalah menerapkan pola hidup sehat agar tidak ada lagi ibu yang kekurangan gizi.
Di akhir acara dilaksanakan penandatangan komitmen bersama dalam upaya menekan angka stunting. Komitmen ini melibatkan semua sektor mulai dari lapisan masyarakat, perangkat desa dan dinas terkait. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)
Berita Terkait
- Rembuk Stunting, Percepatan Penanganan Stunting
- Terapkan Kedisiplinan Kepada Santri, Kunci Tekan Covid-19
- FKLJK Beri Bantuan ke Pemkab Kediri
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Ribuan Cup Dawet Lele Pecahkan Rekor Muri
- Ibu Hamil Dapat Pelayanan Khusus Saat Tes SKD
- Wujudkan Pelayanan Publik Semakin Baik
- BNN Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Siswa SDN 2 Mukuh Kayen Kidul
- Bincang Santai PUP dan Asi Eksklusif Untuk Cegah Stunting
- Cegah Stunting, Itu Penting
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article