- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
- Forum Konsultasi Publik, Kominfo Kabupaten Kediri Gandeng Stakeholder
Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
Hari ini, Kamis (13/2) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melaksanakan Gerakan Serentak Penanganan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Tidak tanggung-tanggung, gerakan serentak ini dilaksanakan di 700 hektar lahan pertanian yang tersebar di 25 kecamatan wilayah Kabupaten Kediri.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo, saat memimpin kegiatan ini di Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar, mengatakan kegiatan ini merupakan respon perhatian bupati dalam hal pertanian. Dimana pada puncak musim hujan banyak dilaporkan lahan pertanian mendapat serangan OPT terutama hama tikus.
“Hari ini mendesak untuk dilakukan adalah penanganan hama tikus. Dimana karakter tikus, setelah baru melahirkan malamnya sudah berkembangbiak lagi. Bahkan ketika berusia tiga minggu, anak tikus sudah siap berkembang biak. Ini menyebabkan dalam kondisi normal, satu pasang saja bisa berkembang menjadi 1100 ekor,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Anang, pengendalian tikus yang diaksanakan pada hari ini adalah pelatihan kepada petani mengenai cara pemasangan racun tikus di lahan pertanian. Dimana diharapkan penggunaan racun oleh petani adalah sistemik dan tidak kontak langsung.
“Maksudnya agar petani memasang racun yang kami siapkan ini di jalur yang sering dilalui tikus. Karena karakter tikus satu lagi adalah menggunakan jalan yang sama setiap harinya,” tambahnya.
“Racun sistemik artinya tikus tidak langsung mati setelah makan racun. Hindarkan racun kontak langsung, yaitu tikus akan mati setelah makan racun. Ini karena tikus akan mempelajari kenapa rekannya mati setelah makan makanan yang diracuni tersebut,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh petani untuk diterapkan di lahannya masing-masing. Dengan hari ini dilaksanakan di 700 hektar, diperkirakan memberikan multiplier effect di 2500 hingga 3000 hektar lahan pertanian. (Kominfo/yda,lks,tee,wk)
Berita Terkait
- Ground Breaking Bandara Kediri April 2020
- Kabupaten Kediri Ekspor 40 Ton Benih Jagung Manis Ke Cina
- Tahun Baru, Tebar Semangat dan Harapan Baru
- Siapkan Sumber Karetan Menjadi Destinasi Wisata Andalan
- Korps Adhyaksa Camping di Kawasan Wisata Kelud
- Manfaatkan Kemajuan Teknologi Untuk Pertanian
- Tito Alba Sahabat Petani
- Ayam Kampung Untuk KWT Lestari
- TP4D Lakukan Pendampingan Pelaksanaan Proyek
- Lomba Sambitan Layangan Meriahkan Festival Kelud 2019
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article