- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Alif Profesi WPS, Dinsos Lakukan Pendekatan Ketrampilan
Pemerintah Kabupaten Kediri terus melakukan berbagai upaya menghentikan aktivitas prostitusi terutama di kawasan eks lokalisasi. Selain menggelar razia dan sosialisasi, Pemkab Kediri melalui Dinas Sosial melakukan pendekatan kepada para wanita pekerja seks komersial (WPS) dengan pemberian pelatihan kompetensi.
Pelaksana Tugas Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Suharsono mengaku telah melakukan koordinasi dengan sembilan Kepala Desa eks lokalisasi yang berada di Kabupaten Kediri. Koordinasi dilakukan untuk melakukan pendekatan kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan pembinaan pelatihan di Dinsos Provinsi Jatim UPT RSBKW Kediri.
"Sudah kita upayakan ditutup. Tapi masih sembunyi-sembunyi beroperasi. Dengan pendekatan-pendekatan kepada mereka, kita berupaya memberikan pelatihan dari Dinas Sosial," ucap Suharsono.
Pendekatan oleh pihak Dinsos, nantinya akan melibatkan Kepala Desa, pemilik wisma dan WPS eks lokalisasi. Lebih lanjut, akan diberikan arahan untuk mengikuti pelatihan di Dinsos Provinsi Jatim UPT RSBKW Kediri. Disebutkan beberapa pelatihan yang dilakukan seperti tata rias, tata boga, dan tata busana.
Suharsono mengungkapkan, sambutan dari para Kepala Desa yang menghadiri undangan koordinasi pelatihan sangat bagus. Program tersebut nantinya sangat membantu untuk meminimalisir kegiatan operasional WPS di eks lokalisasi.
"Ada sembilan desa yang kita undang, di wilayah timur ada Kandangan, Pare, Gurah, Wonojoyo, Ngasem, Ngadiluwih, Keras, Grogol, dan Wates. Setelah pendataan dari teman-teman, kebanyakaan WPS bukan dari wilayah kabupaten Kediri. Melainkan dari pendatang," terangnya.
WPS yang terdata bukan dari Kabupaten Kediri, pihak Dinsos akan meminta untuk kembali ke daerah asal masing-masing. Tentunya hal tersebut tidak serta merta akan dilakukan secara spontanitas. Dinsos akan kembali melakukan pendekatan kepada Kepala Desa, pemilik wisma, dan para WPS.
"Dinsos setiap tahun melakukan pembinaan. Pengadaan razia juga tetap kita laksanakan. Unjung-ujungnya nanti, kita upayakan pembinaan ke ekslokalisasi WPS. Memang ini bentuk pembinaan dari Dinas Sosial," tandasnya. (*)
Berita Terkait
- Dinsos Tempel Sticker Penanda Untuk Penerima Bantuan PKH dan BPNT
- Anggota PDKK Ikuti Pelatihan Menjahit
- 2.794 KPM di Kecamatan Banyakan Terima Bansos Beras Covid
- Dinsos Salurkan 58 Ton Beras Di Kecamatan Plosoklaten
- Tiga Penyandang Disabilitas Ikuti Pelatihan Seni Batik di Klaten
- Penyaluran Beras Covid Untuk Warga Kecamatan Kayen Kidul
- Dinsos Salurkan Bansos Beras Covid Untuk Warga 4 Kecamatan
- 5 Desa di Kecamatan Pare dan Badas Salurkan BLT-DD
- Pemerintah Desa Gedangsewu Salurkan BLT-DD Tahun Anggaran 2020
- 9.993 Warga Kabupaten Kediri Terima BST dari Kemensos
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article